Halaman

Kamis, 28 Februari 2013

SARJANA YANG MENGANGGUR

Dulu ada anggapan masyarakat bahwa jika kita kuliah , maka kita akan lebih mudah meraih pekerjaan . Namun, dalam konteks saat ini anngapan itu layak dipertanyakan kembali. Benarkah mereka yang bergelar S1 atau minimal D3 mudah meraih pekerjaan? Lihat saja , grafik pengangguran di negeri ini meningkat dari tahun ke tahun.





Apa sebenarnya yang harus dibenahi guna menyikapi venomena tersebut?
Apabila kita merujuk definisi departemen tenaga kerja dan Transmigrasi , penduduk yang masuk kategori pengangguran terbuka , antara lain mereka "yang tidak bekerja,tetapisedang mencari pekerjaan" dengan latar belakang ilmu akademik beragam.

Oleh karena mereka yang menganggur tidak hanya mereka yang berpendidikan SMP/SMA , tetapi juga banyak di antara mereka yang sarjana , maka bagi pihak pengelola kampusbaik PTN maupun PTS perlu melakukan reorientasi ,maksudnya adalah bahwa mereka saat ini dituntut untuk membaca secara cerdik situasi pasar kerja .Dari situlah , lantas kita berharap akan terjadinya suatu perbaikan kurikulum yang diajarkan di bangku kuliah.

Akibatnya hanya sedikit lulusan yang bisa terderap di dalam pasar kerja , sisanya lebih cenderung "tidak bekerja ,tetapi sedang mencari pekerjaan" alias menganggur . Fenomena ini jika tidak cepat diresponpasti akan membawa dampak yang negatif ,seperti peningkatan angka kriminalitas dan gejolak sosial lainnya. Kendati demikian ,hal penting penyiasatan fenomena banyaknya sarjana menganggur adalah bahwa kwalitas para lulusan sarjana perlu di tingkatkan.Penguasaan bahasa asing dan perangkat komputer merupakan suatu hal yang mutlah bagi mereka .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar